Posted on Desember 27, 2011 by Menanti Senja
Dikala ku melihat langit
ku selalu merasa
awan itu enak ya, bisa bebas
bergerak ke sana kemari tanpa beban
di kilauan langit biru
ku pun selalu berharap sepertinya
berharap pada Sang Pencipta
menjalani hidup ku dengan biasa saja
hidup sederhana dan bahagia
tak jauh dari Agama
menikahi wanita yang biasa tapi shalihah
tidak cantik yang tak seorang pun lelaki membayangkannya
kecuali diriku
tidak juga jelek yang artinya ku pun menyukainya
punya anak perempuan dan laki-laki
pintar juga paham agama
jangan seperti diriku
memikirkan itu semua
rasanya ku ingin menangis
dan menanti sang awan
tuk menghujani bumi ini
agar tak ada seorang pun yang tahu
perasaan ku
teman, engkau tahu kenapa ?
ku selalu bicara tentang awan
hmm.,,
jawabnya, karena
aku seorang yang menyukai wangi hujan
Sungailiat, saat menanti senja
01 Safar 1433H
Dedi Lealdi
Filed under: Syair | 1 Comment »
Posted on Agustus 7, 2011 by Menanti Senja
Kini ku masih berjalan dititian duri
Semua sama dan masih sama seperti diriku yang dulu
Tahun berganti tahun, tak ada yang berubah didiri ini
Lupa akan Cahaya-Mu Ya Rabbi ku
Ku jalani hari, ku coba bersimpuh pada-Mu
Berharap akan ampuan mulia-Mu
Ku tak tahu akan senja ku, kapan malaikat-Mu kan menjemputku
Tapi sungguh ingin ku pada Jannah-Mu
Ya Allah, jika ini tahun terakhirku
Dengakanlah rindu hatiku
Rindu akan cahaya ramadhan-Mu Ya Rabbiku
Karena ku tahu berkah dan ampunan di bulan suci-Mu
Palembang, saat hatiku merindu dalam heningnya malam
Dedi Lealdi
Filed under: Puisi | Leave a comment »
Posted on Juli 15, 2011 by Menanti Senja
Tuk.. Tuk.. Tuk.. Tuk..
Apa yang kau lakukan wahai adikku
Sesaat pun terasa sunyi
Diam tak ada bunyi
Tuk.. Tuk.. Tuk.. Tuk..
Terdengar lagi suara itu
Ku pun kembali bertanya
Hingga suara itu pun membisu
Ku coba hentikan gorosan hitam ku
Ku coba mencari tahu
Akhirnya ku pun tahu
Handphone ku pun berharga seribu
Sungailiat, saat ku nantikan senja
Dedi Lealdi
Filed under: Puisi | Leave a comment »